Tantangan terberat bagi seseorang untuk menjadi "Kuat dan Dewasa" adalah mengontrol hawa nafsu dan hasrat yang penuh gejolak dalam dirinya. Jika kedua hal ini belum mampu dikendalikan, maka sebagai manusia biasa, kita cenderung terseret kedalam kenikmatan sesaat dan instan. Dan hal inilah awal dari padamnya semangat kerja keras dan pantang menyerah untuk meraih impian besar kita.
Seperti kalimat diatas, bahwa orang-orang yang berada di puncak kesuksesan tidaklah sebanyak orang-orang yang berada didasar yang penuh sesak, artinya memang tidak mudah mengalahkan diri sendiri ntuk modal awal kesuksesan tersebut.
Napoleon Hill pernah berkata: "If you do not conquer self, you will be conquered by self. The ladder of success is never crowded at the top” . Yang artinya: "Jika Anda tidak menaklukan diri sendiri, Anda akan ditaklukkan diri sendiri. Tangga Keberhasilan tidak pernah penuh sesak dibagian atas.
Dalam hidup ini, bahagia tidaknya kita, kita sendiri yang akan menentukan. Hanya karena kebodohan, kita dibayangi oleh rasa kekhawatiran dan rasa takut yang sebenarnya tidak perlu ada.
Berhati lurus adalah menjaga hati dan pikiran agar tidak mudah goyah oleh godaan. Bagi yang berkepribadian lemah dan berjiwa rapuh akan mudah tergoda pada kesenangan duniawi.
Berhati lurus adalah menjaga hati dan pikiran agar tidak mudah goyah oleh godaan. Bagi yang berkepribadian lemah dan berjiwa rapuh akan mudah tergoda pada kesenangan duniawi.
Mata kita hanya melihat benda-benda yang indah, telinga kita hanya akan mendengar suara yang merdu, dan lidah hanya mau mencicipi makanan yang lezat. Tubuh menjadi manja, dan pikiran mengembara ke mana-mana tanpa dapat dikendalikan.
Orang bijak mengatakan bahwa perang yang tidak ada habisnya adalah perang melawan diri sendiri. Musuh yang paling sulit ditaklukkan adalah diri sendiri. Hati yang bercabang ibarat kuda yang lepas dari kendali. Karena itu kita harus menjaga keseimbangan hati dan pikiran kita. Hindari pikiran yang menyesatkan, karena nantinya akan menimbulkan malapetaka bagi diri sendiri. Bila kita ingin menuai benih kebahagiaan, taburlah benih kebaikan. Kita mulai dengan menanam bibit-bibit kebaikan, mencabut rumput-rumput ketamakan, kebencian, iri hati, mengairinya dengan ketabahan dan kemurahan hati, serta menyuburkannya dengan memberi pupuk perilaku yang berbudi. Dengan begitu, sudah sepantasnya kita menikmati hasil panen yang memuaskan.
Tulisan diatas hanyalah sesuatu yang pernah saya baca dan dengar dari orang-orang fantastis yang saya kagumi, karena kehebatannya dengan bisa mengalahkan diri sendirinya. Ingin sekali saya seperti mereka, karena memang kunci kesuksesan manusia baik dunia maupun akhirat itu menurut saya adalah Menaklukkan Diri Sendiri. Tapi kenyataannya khususnya diri saya sendiri susah sekali untuk bisa mengalahkannya. Semoga dengan menerbitkannya artikel ini saya bisa merubah diri saya menjadi manusia yang lebik baik. Amiiiinnnn... :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar