Rabu, 07 Desember 2011

Ketika Hati Bimbang

Hai Sobers... sudah lama rasanya saya tidak posting lagi, maklum kadang rasa malas datang selalu menghampiri padahal sich tidak punya kesibukan apa-apa hehehe :p

Sudah menjadi kodrat manusia, hidup penuh dengan pilihan dalam setiap langkah untuk bisa menentukan yang terbaik bagi dirinya. Bukan untuk saat ini saja, tetapi kebaikan-kebaikan dimasa datang bagi diri sendiri maupun semua pihak. Namun, apa jadinya ketika menentukan suatu keputusan di saat kondisi hati sedang dalam keadaan bimbang.
=>>>>?????

Kebimbangan terasa, dan hidup menyajikan parodi yang apik untukku hanya membuat kecut miris. Pun dengan langkahku yang  rasakan kejenuhan. Aku tersapu pada wajah yang munafik berkali – kali. Usaha jernih hati dan istiqomah pada azzam yang melekat sekedarnya di jiwa ini tak mampu bawaku berdiri, yang bahkan untuk sekedar kibarkan bendera perlawanan. Aku tergerus arah lalu tersapu pada jejak salah.

Awal dari sebuah kepalsuan...
Segenap hati yang riuh, bertabuh kelu...
Tak menunjukkan daya, namun wajah tetap tertawa...
Lelah, lelah saja untuk terus tersenyum...
Lelah saja untuk terus bersandiwara...

Tuhan, cukup Kau yang menjadi saksi pada bimbang ini.....
 
Pada saat suasana hati sedang dalam kebimbangan bila dihadapkan dalam suatu pilihan, sebaiknya hal tersebut tidak dilakukan. Karena dampak dari keputusan tersebut kurang memiliki dasar keyakinan kuat, sehingga memungkinkan bila keputusan tersebut tetap direalisasikan maka akan berhenti di tengah jalan, akibat dari kebimbangan selalu membayangi. Wajar sebagai manusia memiliki rasa bimbang ketika dihadapkan pada suatu pilihan, tetapi menjadi tidak wajar kalau kebimbangan selalu menempel erat di setiap saat.
Dalam menyikapi kebimbangan agar mendapat pilihan tepat, sebaiknya bukan saja hanya mengandalkan perasaan hati. Sebab kalau hanya menggunakan perasaan, itu sama saja hanya menuruti emosi sesaat yang berakhir pada persepsi ambisi semata. Oleh karena itu, dengan adanya penyeimbangan antara cara pandang mata hati dan mata otak merupakan langkah bijak dalam menentukan sebuah pilihan. Dengan demikian rasa bimbang dapat diminimalisir.

Jika kurang mampu dalam mendapatkan keputusan yang tepat karena kebimbangan selalu menghantui, maka hal lain bisa dilakukan. Misalnya, berkonsultasi dengan orang yang sudah pengalaman atau sudah ahli dibidangnya. Ketidaktepatan dalam menentukan seseorang untuk diajak konsultasi, memungkinkan justru akan terperosok pada persepsi-persepsi menjerumuskan, tidak jarang penguat pilihan hanya berlandaskan dari hasil doktrinisasi. Ini merupakan fakta, sudah banyak terjadi dilingkungan sosial sehari-hari, setelah itu tidak ada kata lain kecuali ungkapan penyesalan.
Artikel ini ditulis dalam keadaan bimbang dan diambil dari beberapa sumber, yang mudah2an bisa dijadikan solusi dan motivasi atas rasa ini.. thank you :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Trik Mempercepat Koneksi Internet tanpa Bantuan Software

Pengguna Internet di dunia saat ini berkembang pesat seiring dengan lajunya jaman modern, kemunculan inovasi baru dalam dunia IT cukup memp...